Author: admin

  • PT Pindad Tak Sekadar Memproduksi Senjata

    PT Pindad Tak Sekadar Memproduksi Senjata

    JAKARTA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sukses bukan hanya di Tanah Air, tetapi di dunia adalah PT Pindad. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur alat utama sistem persenjataan (alutsista) ini baru-baru ini bekerja sama dengan Alfanar, perusahaan asal Arab Saudi.

    Mereka akan memproduksi peralatan elektrik kelistrikan hingga 300 mega watt (MW), generator. Manufaktur elektrik ini dalam rangka mendukung program pemerintah menghasil kan 35.000 MW.

    Selain memproduksi alat pertahanan, Pindad juga bergerak di bisnis industrial. Kerja sama ini bagian dari bisnis industrial yang pada tahun ini menyumbang 15% terhadap nilai kontrak.

    “Nilai investasi untuk produksi manufaktur elektrik ini mencapai Rp68 miliar. Ke depan, investasi akan terus ditingkatkan dengan melihat potensi pasar di dalam negeri,” ujar Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad.

    Dia mengakui potensi peralatan elektrik kelistrikan untuk lima tahun ke depan diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun. Kerja sama bisnis kedua pihak ini akan dikembangkan menjadi joint venture jika bisnis tersebut cukup bagus dan bisa mendongkrak pendapatan perusahaan.

    Vice Chairman Alfanar Company Sabah Mohammed Al-mutlaq mengatakan, kerja sama dengan PT Pindad merupakan momen bisnis yang sangat baik bagi perusahaannya. Apalagi yang di garap adalah manufaktur elektrikal.

    Senjata buatan PT Pindad juga dilirik oleh Laos yang ingin membeli senjata jenis sniper SPR2 dan pistol G2 Elite beserta amunisinya.

    Vice President of Marketing (Export) PT Pindad Ridi Djajakusuma mengatakan, Laos menunjukkan ketertarikannya membeli dua jenis senjata itu ke PT Pindad. Keinginan itu terungkap se telah Pindad bertemu dengan Kementerian Pertahanan Laos pada 21 September 2017 lalu.

    “Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos 21 September lalu mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite serta senjata s niper buatan Pindad SPR 2 dan amunisinya,” kata Ridi.

    Menurutnya, sejak 2014 lalu, Kementerian Pertahanan Laos sudah membeli produk-produk senjata PT Pindad.

    Mereka membeli 60 pistol G2 Combat, 35 buah SS1 V2, 35 pucuk senjata SS1 V4, dan amunisi. Pihak Laos senang membeli produk Pindad. Sejak menggunakan produk Pindad, mereka pernah menjadi juara ketiga pada kompetisi menembak di Thailand.

    Direktur Keuangan PT Pindad Achmad Sudarto, mengaku seringnya PT Pindad meng ikuti pameran bukan hanya untuk membidik pangsa lokal, tapi juga pasar global untuk semua jenis produk senjata dan alat berat. Diakui Achmad, produk alat berat memiliki pasar yang lebih terbuka ketimbang produk industri pertahanan.

    Pembeli tampaknya lebih tertarik membeli alat berat untuk kebutuhan proyek. Inovasi harus dilakukan setiap perusahaan. PT Pindad pun siap bersinergi dengan PT Geo Dipa Energi. Kerja sama BUMN ini untuk pengembangan teknologi organic rankine cycle dan binary system.

    Abraham menegaskan, kerja sama ini wujud sinergi BUMN untuk memajukan energi terbarukan. Kerja sama investasi memanfaatkan panas bumi pembangkit listrik geotermal yang diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

    “Ini merupakan pengalaman pertama Pindad masuk di proyek investasi yang punya nilai jangka panjang,” ungkapnya.

    Source:
    https://ekbis.sindonews.com/berita/1266401/34/pt-pindad-tak-sekadar-memproduksi-senjata

  • Asean Basketball League Segera Bergulir Lagi

    Asean Basketball League Segera Bergulir Lagi

    Liputan6.com, Jakarta: The AirAsia ASEAN Basketball League (ABL) resmi digulirkan kembali pada 16 Juli 2014, sekaligus tercatat sebagai musim ke-5 dari liga bola basket profesional di kawasan regional ASEAN.Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ABL telah mencatat sejumlah prestasi di regional ASEAN, seperti pengelolaan liga profesional selama enam bulan setiap tahunnya atau pengembangan talenta pebasket muda di berbagai negara.

    Belakangan, ABL juga memiliki andil di Vietnam dan Brunei Darussalam, guna mendorong kedua negara tersebut bersaing dengan sejumlah negara yang memiliki peringkat lebih tinggi.Chief Operating Officer Ridi Djajakusuma menyatakan, ABL tetap konsisten pada komitmennya sejak liga ini berdiri pada tahun 2009, yakni membangun serta mengembangkan olahraga bola basket di regional ASEAN.

    “Komitmen kami tetap tak berubah dalam lima tahun terakhir, dan hal tersebut telah dirasakan oleh klub-klub atau negara-negara ASEAN tempat digelarnya ABL,” katanya, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (23/6) petang seperti rilis yang diterima media.

    Di musim liga tahun ini, sebanyak enam tim akan bertarung, yakni HiTech Bangkok City (Thailand), Indonesia Warriors (Indonesia), JobStreet.com Singapore Slingers (Singapura), Laskar Dreya South Sumatra (Indonesia), Westports Malaysia Dragons (Malaysia), dan Saigon Heat (Vietnam).

    “Empat tim akan kembali berlaga di ABL, sementara kami dari ABL mengucapkan selamat datang kepada dua tim baru, HiTech Bangkok City dan Laskar Dreya South Sumatra,” kata Ridi.

    Sementara, Sekretaris Jenderal South East Asia Basketball Association (SEABA) Dato’ Yeoh Choo Hock mengaku sempat mendengar kabar burung jika ABL tidak akan bertahan. Namun kenyataan berkata lain. “Saya senang sekali akhirnya waktu yang dinanti ini telah tiba. Saya sempat dengar berbagai spekulasi dan muncul keraguan, ABL tidak akan berjalan lagi,” tuturnya.

    Source:
    https://www.liputan6.com/bola/read/2068275/asean-basketball-league-segera-bergulir-lagi

  • ABL Musim ke-5 Bergulir Mulai 16 Juli

    ABL Musim ke-5 Bergulir Mulai 16 Juli

    VIVAnews – Musim kelima Liga Bola Basket ASEAN (ABL) akan bergulir kembali mulai 16 Juli mendatang. Dalam musim yang paling kompetitif ini, 6 tim dari kawasan ASEAN akan berjuang keras memperebutkan gelar juara AirAsia ABL 2014.

    Untuk pertama kalinya dalam sejarah ABL, Indonesia di musim ini akan mengirimkan dua wakil. Pertama adalah runner up musim lalu, Indonesia Warriors, kemudian tim baru bernama Laskar Hang Tuah Dreya.

    Laskar Hang Tuah Dreya adalah kolaborasi antara tim NBL-Indonesia, Hang Tuah Sumsel IM, dan Tim Divisi 1, Dreya Indonesia. Tim yang bersatu demi pengembangan pemain di Indonesia ini, akan memainkan laga kandang di Sumatera dan Jakarta.

    “Menyambut dua tim baru adalah cara yang bagus untuk memulai musim 2014, ” kata Ridi Djajakusuma, Chief Operating Officer ABL, dalam rilis yang diterima VIVAnews.

    “Meskipun liga kecewa tidak memiliki wakil dari Filipina, tahun ini, kita merasakan daya saing kompetisi akan berada pada tingkat tertinggi yang pernah ada. Semua tim yang berpartisipasi musim ini berkomitmen dan bertekad untuk bantu mengembangkan para pemain liga dan lokal di wilayah agar semakin membaik,” sambungnya.

    Filipina yang selalu mengirimkan wakilnya hingga babak final, memang tak ikut serta dalam musim kelima ini. Sedangkan 4 tim lainnya, adalah Wesports Malaysia Dragons (Malaysia), Slingers JobStreet.com (Singapura), HiTech Bangkok City (Thailand), dan Saigon Heat (Vietnam). (one)

    Source:
    https://www.viva.co.id/amp/sport/basket/505517-abl-musim-ke-5-bergulir-mulai-16-juli

  • Pelantikan Pimpinan Pejabat Teras PT PINDAD (Persero)

    Pelantikan Pimpinan Pejabat Teras PT PINDAD (Persero)

    PT Pindad (Persero) melaksanakan pelantikan dan serah terima jabatan pejabat teras eselon 1 pada 3 Juni 2016 bertempat di Auditorium Direktorat Pindad Bandung. Acara dipimpin oleh Direktur Utama, Silmy Karim, dihadiri oleh jajaran Direksi dan pejabat struktural di lingkungan PT Pindad (Persero).

    Pimpinan Pejabat Teras yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Pindad (Persero) Nomor: Skep / 58 / P / BD / I / 2016 tanggal 29 Juni 2016, dan Nomor: Skep / 2 / P / BD / VI / 2016 tanggal 1 Juni 2016 adalah
    Ahli Utama Direktur Operasi      : D. Suganda, SE
    Ahli Utama Cyber Security        : Budi Tjandra Negara, ST
    Kadiv Penjualan 1                    : Edy Purwanto, IR., MT
    Kadiv Kendaraan Khusus          : Agus Edy Suprihanto, IR
    Kadiv Hubungan Kelembagaan: Biben Mochamad N. A, MM, MBA
    Kadiv Pemasaran                      : Ridi Djajakusuma, MSMIS

    Direktur Utama, Silmy Karim, dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada pejabat yang telah dilantik. “Selamat kepada para pejabat yang baru dilantik, semoga saudara sekalian dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya. Selamat bekerja, semoga Tuhan melimpahkan bimbingan dan meridhoi setiap upaya yang kita lakukan” tutur Silmy.

    Direksi berharap dengan adanya rotasi ini, produktivitas serta kinerja perusahaan akan semakin meningkat lagi. “Saya perlu mengingatkan kepada setiap pimpinan agar memahami kebijakan perusahaan, tugas pokok kedudukan dan kewajiban serta hubungan organisasi. Disamping itu komunikasi dan koordinasi agar terus terjalin untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran diantara kita semua” lanjut Silmy.

    Rotasi unsur pimpinan dalam suatu perusahaan atau instansi adalah peristiwa yang biasa terjadi. Hal ini seiring dengan tuntutan dan kebutuhan persusahaan yang berkaitan dengan penyegaran dan regenerasi kepemimpinan. (Ryan)

    Source :
    https://www.pindad.com/pelantikan-pimpinan-pejabat-teras-pt-pindad-persero

  • Enam Tim Siap Berlaga di AirAsia ASEAN Basketball League Musim ke-5

    Enam Tim Siap Berlaga di AirAsia ASEAN Basketball League Musim ke-5

    REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR, MALAYSIA — Musim ke-5 Air Asia ASEAN Basketball League (ABL) akan kembali digelar. Liga bola basket profesional di kawasan regional ASEAN ini akan bergulir mulai 16 Juli mendatang.

    Sebanyak enam tim akan bertarung di musim liga tahun ini, yakni HiTech Bangkok City (Thailand), Indonesia Warriors (Indonesia), JobStreet.com Singapore Slingers (Singapura), Laskar Dreya South Sumatra (Indonesia), Westports Malaysia Dragons (Malaysia), dan Saigon Heat (Vietnam).

    “Empat tim akan kembali berlaga di ABL, sementara kami dari ABL mengucapkan selamat datang kepada dua tim baru, HiTech Bangkok City dan Laskar Dreya South Sumatra,” kata Ridi Djajakusuma, Chief Operating Officer ABL, dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Rabu (25/6).

    Ia mengatakan, bergulirnya musim ke-5 kompetisi ini menunjukkan konsistensi dan komitmen ABL sejak berdiri pada tahun 2009 silam, untuk membangun serta mengembangkan bola basket di regional ASEAN.

    “Komitmen kami tetap tak berubah dalam lima tahun terakhir, dan hal tersebut telah dirasakan oleh klub-klub atau negara-negara ASEAN tempat digelarnya ABL,” katanya.

    Belakangan, ABL juga memiliki andil di Vietnam dan Brunei Darussalam, guna mendorong kedua negara tersebut bersaing dengan sejumlah negara yang memiliki peringkat lebih tinggi.

    Pada kesempatan yang sama Ridi juga mengucapkan terima kasih pada sponsor utama ABL, AirAsia, yang selama ini telah mendukung liga.

    Di sisi lain, ABL juga mengumumkan kontrak kerja sama teranyar mereka untuk tiga tahun ke depan dengan Li-Ning –via Sunlight Sports Pte Ltd–, produsen peralatan olahraga asal Cina.

    “Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para penggemar ABL yang tak hanya ada di regional ASEAN. Meski baru lima tahun, tapi kami merasakan dukungan yang luar biasa dari para penggemar ABL. Mari kita sukseskan kembali ABL di tahun 2014 ini. Enam tim, lima negara, dan satu tujuan untuk menyukseskan olahraga bola basket di ASEAN,” demikian Ridi

    Sekretaris Jenderal South East Asia Basketball Association (SEABA) Dato’ Yeoh Choo Hock mengaku sempat mendengar kabar miring jika ABL tidak akan bertahan. Namun kenyataan berkata lain.

    “Saya senang sekali akhirnya waktu yang dinanti ini telah tiba. Saya sempat dengar berbagai spekulasi dan muncul keraguan, ABL tidak akan berjalan lagi,” tuturnya. “Tapi keraguan itu telah dijawab pada hari ini, dengan diumumkannya gelaran ABL di musim ke5 ini,” Dato’ Yeoh, menambahkan.

    Source:
    https://republika.co.id/berita/olahraga/basket/14/06/25/n7p6u0-enam-tim-siap-berlaga-di-airasia-asean-basketball-league-musim-ke5

  • Pulang dari AS, Arki Wisnu dan Ridi Djajakusuma Ingin Majukan Bola Basket di Tanah Air

    Pulang dari AS, Arki Wisnu dan Ridi Djajakusuma Ingin Majukan Bola Basket di Tanah Air

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Arki Wisnu dan Ridi Djajakusuma adalah dua saudara sepupu yang gila bola basket dan besar di negara asal bola basket Amerika Serikat (AS).

    Keduanya adalah orang Indonesia yang lahir di New York, AS. Bahkan lahir di rumah sakit yang sama di St. John’s Episcopal Hospital. Arki merupakan bintang dari klub bola basket Indonesia yang juga jawara NBL 2015, Satria Muda (SM).

    Arki juga pebasket yang memperkuat Indonesia Warriors di ajang liga bola basket ASEAN, ABL, serta pemain tim nasional Indonesia yang saat ini tengah berlaga di SEA Games 2015 di Singapura.

    Sementara Ridi, 41 tahun, menghabiskan waktunya di Washington D.C. selama 13 tahun, dan menghabiskan waktu empat tahun terakhir berkiprah di bola basket bersama ABL sebagai Chief Operating Officer.

    Kedua pria yang “tukang” koleksi sepatu Air Jordan ini pulang ke Tanah Air pada tahun 2011 demi bola basket. Selama di AS, keduanya sangat dekat, meski Arki tinggal di New York sementara Ridi berdomisili di Washington D.C.

    Terlepas dari hubungan saudara, bola basket yang justru kian mendekatkan keduanya, hingga mengiyakan tawaran untuk kembali ke Indonesia “hanya” untuk berkecimpung di bola basket.

    Sejak Arki berusia 12 tahun, Ridi sudah melihat talenta yang dimiliki oleh saudara sepupunya itu. Ridi, yang kala itu bekerja di Voice of America (VOA), mencoba menggiring Arki untuk menjadi seorang pemain bola basket. Dengan harapan, sang sepupu yang kini telah menjadi suami dari presenter Hilyani Hidranto itu, bisa menjadi pebasket profesional.

    “Saya lihat dia punya bakat dari cara dia men-dribble dan shoot bola. Terlebih, fundamental bola basket itu sangat penting, dan Arki ada di tempat yang paling benar yaitu di Amerika dimana dari kecil yang diajarkan dari dini adalah fundamentalnya,” tutur Ridi.

    Menimpali pernyataan saudara sepupunya, seraya terkekeh Arki menyatakan, “Saya sering naik bis dari NY ke D.C. hanya untuk bermain basket bersama Ridi.” Pemuda berusia 27 tahun menyatakan, Ridi sudah seperti kakak laki-laki yang tidak pernah dipunyainya.

    “Dia selalu memberikan dorongan untuk menjadi pemain yang lebih baik dari yang lain. Banyak hal baik yang diajarkan Ridi ke saya, baik on court (di dalam lapangan) maupun off court (di luar lapangan),” tambah pemilik tinggi badan 187 cm ini.

    Arki merupakan pria jangkung jebolan Baruch College New York pada 2011 yang mengambil jurusan psikologi. Menurutnya, psikologi merupakan ilmu yang dapat digunakan dalam kehidupannya sehari-hari. Sepulangnya dari AS, Arki langsung berlaga di NBL dengan kostum SM.

    Di tahun pertamanya, putra pasangan Wiki W Djajakusuma dan Sunarti ini berhasil menyabet berbagai gelar, seperti Rookie of the Year, Sixth Man of the Year, All-First Team, Regular Season Champions (28-5), 2011-2012 NBL Champions.

    Kemudian di liga Asia Tenggara pada tahun yang sama, Arki dengan kostum Indonesia Warriors berhasil meraih gelar 2011-2012 ABL Champions. “Arki dan Dodo (Ronaldo Sitepu) berhasil mengukir sejarah, juara NBL dan ABL di musim kompetisi yang sama,” puji Ridi.

    Sementara sang sepupu menghabiskan selama 10 tahun bekerja di VOA di Washington D.C. Bagi Ridi, yang kini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Kesatuan Olahraga Tarung Derajat, VOA seolah memanjakan dirinya dengan bola basket.

    Berbagai pertandingan Liga Bola Basket AS (NBA) pernah diliput oleh Ridi. Magic Johnson, Michael Jordan, Kobe Bryant, LeBron James, hingga Kevin Durant, pernah diwawancarainya di berbagai stadion besar di sejumlah kota di AS.

    Di sela-sela kesibukannya di VOA, Ridi pun membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang event organizer, Sireedee Entertainment. Perusahaan ini tercatat pernah menggelar konser di sejumlah kota di AS, dengan mendatangkan para musisi dan penyanyi dari Indonesia, seperti GIGI, Padi, Slank, White Shoes & The Couples Company, Balawan, Andre Hehanussa, Kotak, hingga Ikke Nurjanah.

    Dalam empat tahun terakhir di Indonesia, Ridi dikenal sebagai COO ABL yang sibuk mengurusi liga bola basket ASEAN tersebut. Diakuinya, butuh waktu yang tak singkat untuk mengembangkan bola basket di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

    Bola basket bukan olahraga nomor satu di sejumlah negara di ASEAN, terkecuali Filipina. “Arah ABL sudah benar tapi tentunya perlu beberapa tahun lagi hingga dapat menjadi liga yang stabil. Tidak ada liga dari olahraga mana pun yang berjalan mulus dalam kurun waktu hanya tiga sampai tahun. Contohnya adalah liga sekaliber NBA atau MLS (Major League Soccer) mereka punya masa-masa survival,” jelas Ridi.

    Pulang bersama dengan agenda yang sama pula, tentunya merupakan impian yang berhasil diwujudkan oleh Arki maupun Ridi. Keduanya saling memuji dengan prestasi yang ditorehkan. “Saya yakin Ridi akan berbuat yang terbaik untuk ABL, dan saya selalu doakan dia berhasil mengejar mimpinya menjadikan olahraga ini popular di ASEAN,” tukas Arki.

    Namun rupanya Ridi memiliki cita-cita lain pasca-keberhasilannya di ABL maupun sejumlah bidang olahraga lainnya. Bapak empat anak ini ingin melihat anak-anak di Indonesia, ketika di tanya apa cita-citanya, mereka dengan bangga bisa menyatakan, “Kalau sudah besar saya ingin menjadi pemain bola basket profesional”. “Itulah mimpi saya selanjutnya,” ujar Ridi, yang namanya dipilih oleh mendiang ayahnya yang penggemar berat pebasket New York Knicks, Michael Reed.

    Source:
    https://www.tribunnews.com/sport/2015/06/08/pulang-dari-as-arki-wisnu-dan-ridi-djajakusuma-ingin-majukan-bola-basket-di-tanah-air

  • Laos keen to buy another type of weapons from Pindad

    Laos keen to buy another type of weapons from Pindad

    REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE — The Laotian Defense Ministry has expressed keen interest in buying another type of products of Indonesian state-owned weapons manufacturer PT Pindad, the company’s vice president for export Ridi Djajakusuma said.

    “We have again introduced and promoted Pindad products to the Laotian Defense Ministry. They have keen interest in buying another weapons from Pindad, including short rifles and ammunition,” Ridi said recently.

    PT Pindad is one of the Indonesian companies taking part in the Trade and Tourism Fair 2017 held by the Indonesian Embassy in Vientiane to mark the 60th anniversary of Indonesia-Laos bilateral relations.

    Ridi said both countries have close military cooperation.

    In 2014, the Laotian Defense Ministry bought weapons from PT Pindad, including 60 G2 combat pistols, 35 SS1 V2 assault rifles, 35 SS1 V4 assault rifles, and ammunition.

    “At our meeting with the Laotian Defense Ministry on Sept 21, they have expressed interest in buying G2 elite pistols, SPR 2 sniper rifles and ammunition from Pindad,” he said.

    The Laotian prime minister is expected to visit PT Pindad when he visits Indonesia in October this year.

    Currently, 27 Laotian soldiers are taking part in training in Indonesia as part of preparations for the ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2017 to be held in Singapore.

    Source:
    https://republika.co.id/berita/owsu57414/laos-keen-to-buy-another-type-of-weapons-from-pindad

  • ABL chief admits ‘disappointment’ over absence of PH team but still upbeat on new season

    ABL chief admits ‘disappointment’ over absence of PH team but still upbeat on new season

    ASEAN Basketball League (ABL) officials admitted being ‘disappointed’ in the absence of a team from the Philippines, but look ahead to its fifth season opening on July 16 with a lot of optimism.

    ABL chief operating officer Ridi Djajakusuma said that despite having no Philippine team this year, the league expects a competitive season with two new ballclubs making their respective debuts.

    HiTech Bangkok City and Laskar Dreya South Sumatra will be joined by last year’s runner-up Indonesia Warriors, Malaysia Dragons, Singapore Slingers, and Saigon Heat in this season’s competition.

    But notably absent is a representative from the Philippines, a basketball power in Southeast Asia, after 2013 champion San Miguel Beermen decided not to participate this year.

    Nevertheless, the league remains optimistic about how this season will turn out.

    “Although the league is disappointed not to have a representative from the Philippines this year, we feel the competitiveness of the competition will be at its highest level ever,” said Djajakusuma.

    “All the teams who are participating this season are committed and determined to help develop the league and local players in the region improve further,” he added.

    The ABL bared it will still be allowing Filipinos to play in the league, confirming it has limited the maximum number of Asean imports from three to two in order to give opportunities to local players.

    The league had its formal launch on Monday in Kuala Lumpur as it celebrated a milestone event by ushering its fifth season.

    The ABL tips off with HiTech Bangkok City facing the Malaysia Dragons on July 16. The other opening games will see the Saigon Heat taking on Indonesia Warriors on July 19, and Singapore Slingers going against Laskar Dreya South Sumatra on July 20.

    The start of the 2014 season was pushed back to July to accommodate the 2013 Southeast Asian Games in Myanmar while at the same time, not clash with the 2015 edition of the same multisport event in Singapore set to open in June.

    Source:
    https://www.spin.ph/basketball/abl/abl-chief-admits-disappointment-over-absence-of-ph-team-but-still-upbeat-on-new-season

  • Laos Tertarik untuk kembali Beli Senjata Pindad

    Laos Tertarik untuk kembali Beli Senjata Pindad

    Kementerian Pertahanan Laos menyampaikan ketertarikan untuk kembali membeli produk-produk senjata dari PT. Pindad, kata Vice President Export PT. Pindad Ridi Djajakusuma.

    “Kami melakukan presentasi di depan Kementerian Pertahanan Laos untuk kembali memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk Pindad. Mereka sangat tertarik untuk kembali membeli produk senjata Pindad. Yang sangat mereka incar itu ‘short riffle’ dan amunisi,” ujar Ridi di Vientiane, Laos, seperti dikutip Antara, Minggu 24 September 2017.

    Pindad merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan “Trade and Tourism Fair” 2017 yang diselenggarakan KBRI di Vientiane dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.

    Menurut Ridi, hubungan kerja sama militer antara Indonesia dan Laos memang cukup erat. Kementerian Pertahanan Laos sejak 2014 sudah mulai membeli produk-produk senjata dari PT Pindad, yaitu 60 buah pistol G2 Combat, 35 buah SS1 V2, 35 buah SS1 V4, serta amunisi.

    “Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos tanggal 21 September kemarin, mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite dan senjata Sniper buatan Pindad SPR 2 dan amunisi,” ungkapnya.

    Selain itu, Perdana Menteri Laos pada Oktober tahun ini akan berkunjung ke Indonesia dan juga bertandang ke PT. Pindad.

     

    Sebanyak 27 tentara Laos saat ini sedang mengikuti pelatihan di Indonesia dan dilatih Grup 1 Kopassus untuk persiapan “The ASEAN Armies Rifle Meet” (AARM) 2017 di Singapura.

     

    “Mereka senang produk Pindad karena sejak membeli dan menggunakan produk Pindad mereka pernah jadi juara ke-3 di ARRM di Thailand,” ujar Ridi.

     

    Source :

    https://m.medcom.id/internasional/asia/VNxQj68b-laos-tertarik-untuk-kembali-beli-senjata-pindad